Sobat semua, di awal
kita sudah bahas tentang bagaimana cara bergabung dengan media massa. Sekarang
saatnya membahas tentang peluang dakwah
di media massa, antara lain: (1) penyampai informasi, (2) opinion-maker, (3)
edukasi publik, (4) mengawal penegakan hukum dan demokrasi, (5) akses ke
kelompok elit/ penguasa. Dan terakhir niiih,,,hal-hal yang perlu dipersiapkan
dalam membangun media massa (media mainstream): (1) butuh biaya yang besar, (2)
perlu infrastruktur yang mahal, (3) rekrutmen SDM yang handal, (4) tim
pemasaran yang hebat, (5) back up penguasa. Dan kunci dari dakwah di media
massa adalah Optimalisasi Media Sosial.
Acara selanjutnya
adalah ISLAMIC LECTURER I dengan tema “Pemuda dan Peradaban Islam” oleh Dr.
Ardian Husaini, MA. Beliau membuka kajian dengan pemaparan berita yang beredar
pada Oktober 2011 lalu.
Poin ke dua dibahas
tentang buku P. Huntington berjudul The
Clash of Civilizations and the Remaking of World Order (Benturan Antarperadaban
dan Masa Depan Politik Dunia). Beliau mengatakan dari berbagai peradaban yang
ada, seperti Barat, Cina, India, Ortodok, Islam, Afrika, Amerika dan Jepang,
Islamlah satu-satunya peradaban yang
bisa mengalahkan Barat.
Sobat, banyak yang
mengakui kehebatan peradaban Islam. Bahkan bangsa barat pun khawatir jika
peradaban Islam bangkit. Sifat generasi yang dijanjikan Allah dalam QS. Al Maa’idah
: 54, antara lain (1) dicintai Allah dan mencintai Allah, (2) kasih sayang
sesama mu’min, (3) bersikap keras terhadap orang-orang kafir, (4) selalu
berjihad di jalan Allah, (5) tidak gentar dengan celaan kaum yang suka mencela.
Acara yang ketiga
yaitu dialog kebangsaan bersama ketua KPK, Busyro Muqoddas. Pada moment ini
dibahas tentang Revolusi Kepemimpinan Nasional. Poin pertama adalah refleksi
kepemimpinan Indonesia. Tipe kepemimpinan Indonesia sejak kemerdekaan hingga
sekarang ditampilkan dengan gamblang. Mulai dari kepemimpinan Soekarno hingga
SBY. Kesimpulan dalam dialog pertama ini yaitu Model kepemimpinan dalam suatu era, belum tentu berhasil untuk era yang
lain dan gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang terjadi.
Dialog yang kedua
membahas tentang keadaan Indonesia saat ini. Bahasan dibuka dengan penyampaian amanat reformasi, antara lain: (1) Amandemen
UUD 1945, (2) penghapusan Dwi Fungsi ABRI, (3) pelaksanaan otonomi daerah, (4)
penegakan supremasi hokum, (5) perwujudan pemerintahan yang bersih dari KKN.
Pertanyaan pertama yaitu,
masyarakat adil, makmur, sejahtera, sudahkah terwujud??? Sobat semua pasti tahu
seperti apa kondisi kesejahteraan rakyat Indonesia saat ini. Masih sangat jauh
dari yang diharapkan. Buktinya: (1) Listrik: 70 juta penduduk Indonesia
setiap malam masih dirundung kegelapan - tanpa listrik, (2) Energi:
52.5% konsumsi energi di negeri ini sangat tergantung pada BBM →
subsidi BBM pada tahun 2011 menghabiskan
Rp. 129,723 Triliun, (3) Kesehatan: 2/3 penduduk Indonesia masih
mengkonsumsi makanan kurang dari 2.100 kalori per hari → sebagaian besar
masyarakat kita hidup di bawah standar garis kemiskinan, (4)Air: 50 juta
penduduk miskin di perkotaan tidak memiliki akses terhadap air bersih.
Penyediaan air bersih saat ini baru menjangkau 9% dari total penduduk
Indonesia. (5)Kerusakan Alam: 1.6 juta hektar hutan di Indonesia
dibabat setiap tahunnya, belum lagi yang disebabkan oleh kebakaran. Akibatnya,
39% habitat alami turut musnah. Belum lagi potret pengangguran, kemiskinan, hutang
luar negeri dan indeks persepsi korupsi yang masih tinggi.
Dalam kesempatan ini, dibeberkan pula potensi kerugian Negara akibat
Tindak Pidana Korupsi serta penanganan perkara TPK oleh KPK. Lebih lanjut
dipaparkan pula problematika masyarakat dan budaya. Sungguh, permasalahan yang
tiada habis-habisnya. Lalu, bagaimana solusinya??? Penyebab dari permasalahan
bangsa diakibatkan memudarnya sikap masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Memudarnya sikap masyarakat salah satunya disebabkan oleh perilaku dan tindak
pidana korupsi. Oleh karena itu, salah satu cara dan pilihan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat adalah PEMBERANTASAN KORUPSI.
Acara selanjutnya yaitu diskusi tentang kondisi dakwah di ASEAN bersama
akhi Rahmat Dulhakim Abror dan akhi Bening Tirta Muhammad. Mereka adalah
mahasiswa dari Nanyang Technological University, Singapore. Mereka menceritakan tentang
kondisi umat Islam di Singapura, kondisi dakwah di sana dan kegiatan aktivis
dakwah kampus di Singapura dan Malaysia.
Setelah ishoma, kami mengikuti acara ISLAMIC LECTURES II bersama Salim A
Fillah (penulis buku best seller). Beliau menyampaikan tentang integritas,
akhlak dan kemampuan pemuda dalam menyampaikan gagasan-gagasan. Acara
berlangsung hingga pukul 21.30 WIB.
Dan
inilah hari terakhir dalam serangkaian acara Sarasehan Nasional ADK Indonesia yaitu
hari Minggu, 30 Oktober 201. Hari ketiga ini
merupakan moment khusus dari Rakyat Indonesia untuk Palestina dengan mengadakan
:
1. "Diskusi peran Indonesia
untuk kemerdekaan Palestina" yang menghadirkan:
- Dr. Mahfudz Siddik M.A. (Ketua Komisi 1 DPR RI)
- Ust. Faudzil Adhim (Jubir sahabat Al Aqsha).
- Perwakilan Otoritas Palestina.
2. "Tabligh Akbar", Oleh:
- Dr. Muqoddam Cholil (Ketua KNRP)
3. "Konser Nasyid
Kemanusiaan", Oleh:
- Izzatul Islam
- Fathul Jihad (Nasyid)
Pukul
11.00 WIB acara penutupan Sarasehan Nasional ADK Indonesia sekaligus launching
alumni FSLDK dengan program wadah silaturahmi dan beasiswa bagi ADK.
Hmm... ya! ini oleh-oleh dari kita, semoga bermanfaat ya sobat... ^_^ aamiin...
Hmm... ya! ini oleh-oleh dari kita, semoga bermanfaat ya sobat... ^_^ aamiin...
0 komentar:
Posting Komentar