ASSALAMU'ALAIKUM , Welcome to UPKKI`s Blog...! (UPKKI BE A GOOD FRIEND).

Senin, 26 November 2012

Yakinlah, Anda adalah manajer yang baik bagi diri Anda!


Gunakan Waktu Sebaik-baiknya
     Bismillah...        

 Waah... melihat judulnya, apa kita yakin bahwa kita adalah manajer yang baik bagi diri kita? Yakinlah kita bisa!
                Berbicara tentang manajemen waktu, pasti tak akan lepas daeri yang namanya waktu. Ada yang tahu apa itu waktu, bagaimana kita memaknainya, bagaimana selama ini kita menggunakannya?
Waktu oh waktu. Banyak orang berpendapat waktu itu sangat berharga bahkan lebih berharga dari emas batangan 24 karat  sekalipun. Waw.... seberharga itukah kawan?
Ada pendapat  “Time is money” ada juga yang berkata “waktu itu ibarat nyawa”. Memang benar, waktu itu amat berharga kawan. Ingatkah kamu salah satu hal yang akan ditanyakan Allah swt kelak kepada kita? Ya, salah satunya adalah masa mudamu digunakan untuk apa. Sudah sangat terang di sini dibahas mengenai masa yang kita artikan sebagai sang waktu. Bayangkanlah apa yang akan kita jawab kelak bila waktu yang diberikan kepada kita di dunia ini kita lewatkan dengan hal-hal yang tidak berguna, malah banyak berbuat maksiat, astaghfirullah....
Waktu adalah sesuatu yang paling berharga yang dimiliki seseorang dalam hidupnya.
Banyak orang tahu dan menyadari hal tersebut namun banyak pula yang melalaikan dan menyia-nyiakannya begitu saja. Padahal membuang waktu sama artinya dengan membunuh diri sendiri. Sebab, waktu adalah kehidupan. Bayangkanlah bila kamu berada di situasi di mana satu detik yang terlewat maka akan membunuhmu. Misalkan saja di rumah sakit, ada keadaan gawat darurat, kita menjadi seorang dokter di sana. Kita menangani pasien dengan keadaan yang sangat kritis namun masih ada peluang untuk menyelamatkannya. Banyangkan saat itu karena lalai dan tidak bersegera memanfaatkan waktu, pasien yang seharusnya masih bisa diselamatkan akhirnya meninggal dunia. Betapa penyesalan akan menghinggapi diri.
Sebagai pelajar, sering kita temui bahkan kita rasakan dan lakukan. Di akhir semester tugas-tugas harus dikumpulkan. Waktu yang tersisa hanya dua hari, tugas yang harus diselesaikan sangat banyak, ada makalah, kerajinan, artikel, dan sebagainya. Tak hanya berasal dari satu bidang studi, hampir semua bidang studi ada tugasnya. Wah... mantap! Lalu dengan mengerahkan segenap kemampuan dang tenaga, tak lupa berbekal kopi untuk begadang, sampai-sampai lupa makan dan lupa mandi. Semua tugas terselesaikan, tapi bagaimana kualitasnya? Jangan ditanya sudah tentu berpijak pada prinsip “yang penting mengerjakan, yang penting selesai sesuai deadline”.  Sebenarnya apabila dikerjakan dengan baik, dengan perencanaan matang, banyak referensi, yang berarti banyak memerlukan waktu, hasil yang dicapai akan memberi kepuasan pada diri. Belum lagi efek terhadap tubuh, maag kambuh, meriang, setiap hari inginnya hibernasi. Waduh! Efeknya mantap.
Kawan, pernah tidak merasa, berkata, maupun berkeyakinan seperti ini “Saya tidak punya waktu” atau “Suatu hari nanti saya akan mempunyai waktu yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertinggal”, bahkan mungkin berpikir bahwa waktu dua puluh empat jam tidak cukup untuk melakukan segala aktivitas yang seharusnya dilakukan pada hari itu.
Permasalahan sebenarnya apakah terletak pada jumlah jam yang ada sehingga waktu yang tersedia dua puluh empat jam tidak cukup untuk melakukan kegiatan yang semestinya dilakukan pada hari itu? Atau apakah permasalahan sebenarnya terletak pada ketidaksanggupan kita dalam memanajemen waktu sehingga kita tidak bisa memanfaatkannya sebaik mungkin?
Satu hal yang perlu kita pahami bahwa setiap manusia memiliki kadar waktu yang sama dalam sehari semalam, yaitu dua puluh empat jam. Dan hal ini berlaku bagi siapa saja entah itu orang kaya, orang miskin, mahasiswa, pengangguran, pekerja, saudagar, dan lain sebagianya.
Walaupun setiap manusia memiliki kadar waktu yang sama dalam sehari semalam, namun masing-masing berbeda dalam cara menggunakan waktu tersebut. Michael Frutyno dari Amerika merupakan seseorang yang memiliki keahlian dalam memanajemen waktu. Ia telah menghabiskan waktu selama dua puluh tahun untuk melakuakn riset tentang waktu. Dari hasil risetnya, ia mengatakan bahwa manusia biasa akan menghabiskan waktunya sebagai berikut: tujuh tahun di kamar mandi, enam tahun di meja makan, enam bulan menunggu lampu merah di jalan raya, dan seratus dua puluh jamm menggosok gigi.
Frutyno juga menyimpulkan bahwa rata-rata dalam sehari seseorang  hanya memiliki waktu empat menit untuk berbicara dengan pasangan hidupnya dan setengah menit dengan anak-anaknya.
Berdasarkan pendapat tersebut, Dr. Ibrahim Fiqy mengatakan: jika seseorang berumur delapan puluh tahun maka ia hanya menghabiskan dua ratus empat puluh jam atau sepuluh hari saja untuk berbicara dengan anaknya!
Permasalahan kita sebenarnya bukanlah ketidakcukupan waktu dalam melakukan kegiatan. Akan tetapi, permasalahannya adalah ketidakpandaian kita dalam menggunakan waktu sebaik dan semaksimal mungkin.
Melepaskan diri dari keyakinan bahwa “Tidak cukup waktu” merupakan langkah awal untuk menuju sebuah hidup yang teratur dan pemanfaatan waktu sebaik mungkin bagi kehidupan kita.
Setiap peradaban manusia menyatkan bahwa waktu merupakan sesuatu yang sangat penting. Hadis Rasulullah saw mengatakan bahwa:
Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh kebanyakan orang adalah kesehatan dan waktu luang.”
Orang yang berakal sehat tidak akan membuang-buang waktunya secara percuma. Sebab pada hakikatnya, membuang waktu sama artinya membunuh diri sendiri. Imam Al-Bashry mengatakan, “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau ini adalah hari yang engkau lalui. Jika sebagian hari telah berlalu maka sebagian dari dirimu juga berlalu.”
Orang yang berakal adalah mereka yang menggunakan waktunya dengan teratur dan terencana.
Pencuri waktu
                Pencuri waktu, apakah ada? Ya, pencuri waktu memang ada. Ia adlah yang menyia-nyiakan masa, membuang-buang menit demi menit, dan menjadikannya tidak berarti. Mereka itu adalah:
  1.  Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan
  2. Tidak mengenal hal-hal yang prioritas dalam pekerjaan
  3. Tidak konsentrasi
  4. Tidak sanggup untuk mengatakan “Tidak”
  5. Hal-hal yang bersifat insidental
  6. Kegiatan yang berulang-ulang
  7. Perencanaan yang tidak realistis
  8. Tidak adanya aturan
Cara efektif menghadapi pencuri waktu
                Bagaimana sih caranya mengobati kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan? Caranya adalah dengan menentukan skala prioritas dengann baik. Susunlah jadwal harian dengan baik, setiap jadwal mesti mengandung hal-hal penting bagi diri kita ynag harus dilaksanakan.
                Berusahalah fokus terhadap apa yang sedang kita hadapi. Jangan biarkan sesuatu pun mengambil perhatian kita. Jika kita memulai pekerjaan maka hadapilah dengan penuh konsentrasi.
                Belajarlah untuk mengatakan “Tidak” di hadapan orang-orang yang menginginkan kita untuk meenyia-nyiakan waktu tanpa semestinya.
                Jangan ulangi satu kegiatan dua kali. Jika kita memulai pekerjaan maka jangan biarkan ia terbengkalai.
                Perencanaa yang masuk akal. Jadikan rencaan yang kita susun masuk akal, begitu juga dalam mengatur waktu yang dibutuhkan, mesti sesuai dengan porsi kerja yang dilakukan.
                Untuk menyadarkan kita tentang berharganya waktu, cobalah untuk menjawab pertanyaan ini.

Apakah kita pernah memikirkan jika sisa umur kita yang tertinggal hanya hitungan hari saja?

Bersama siapa kita akan melaluinya?

Bagaiman kita kan menjalaninya?

Apa amalan yang akan segera kita lakukan?

Dalam keadaan apa nantinya kita akan meninggalkan dunia ini?

Bagaimana nasib kita kelak di akhirat sana?

Apa yang akan kita jawab ketika kita ditanya apa saja yang kita lakukan di dunia, bagaimana kita menggunakan waktu yang diberikan?
               
 Mungkin saja pertanyaan tersebut agak aneh, menyesakkan, bahkan menyakitkan bagi sebagian orang. Akan tetapi, di balik pertanyaan tersebut memberikan pencerahan yang akan menunjukkan kita pada kebenaran.

Anda Adalah  Manajer Bagi Waktu Anda Sendiri
                Jalanilah hidup kita dengan baik. Yakinkan bahwa kita sanggup mengontrol hari-hari dann segala kegiatan yang brsifat mendadak. Belajarlah selalu dan perkaya wawasan kita bagiaman memanajemen waktu.
                “Waktu adalah sesuatu yang paling berharga yang Anda  miliki dan yang paling mudah Anda  investasikan. Ia adalah kehidupan dan dunia Anda. Ia adalah masa sekarang dan masa depan Anda.” Jika kita menyia-nyiakannya, sama artinya kita menyia-nyiakan kehidupan kita sendiri. Atau sama juga kita menyia-nyiakan mimpi dan cita-cita kita.
                Dalam hadis Rasulullah saw disebutkan: “Wahai anak Adam, sesungguhnya hari yang engkau lalui kelak akan menjadi saksi. Maka manfaatkanlah aku dengan baik karena aku tidak akan kembali hingga hari kiamat.”
                Gunakanlah waktu kita sebaik mungkin dengan penuh semangat dan dengan segala kekuatan yang kita miliki.

“Kita mesti berkembang, berubah, dan memperbaharui diri. Jika tidak, itu artinya mengungkung diri sendiri.” (Gotha, Filosof Jerman)

Hmm... ternyata kita bisa ya menjadi manajer yang baik bagi diri sendiri. Mulai saat ini tanamkan tekad untuk berubah, perbaiki diri ke arah yang lebih baik, jadikanlah diri sebagai manajer yang baik bagi diri  kita sendiri. Jalani hidup seolah maut akan menjelang. Hidupah dengan penuh cinta kepada Allah swt. Hiduplah dengan mengikuti akhlak Rasulullah saw. Hiduplah dengan penuh cita-cita, hiduplah dengan penuh perjuangan, hiduplah dengan penuh kesabaran, hiduplah dengan penuh rasa cinta. Setelah itu, nikmati hidup Anda. Dan jangan lupa, aturlah waktu dengan baik, seimbangkan urusan dunia dan urusan akhirat. Bismillah... yuk sama-sama berubah jadi lebih baik! :)
semoga Allah swt selalu bersama dan menjaga kita. Aamiin....
Salam! (d’brighter)

Referensi:
Fiqy, Ibrahim. 2009. Berubahlah, Agar Hidup Lebih Hidup!. Gazzamedia. Surakarta.

0 komentar:

Posting Komentar