ASSALAMU'ALAIKUM , Welcome to UPKKI`s Blog...! (UPKKI BE A GOOD FRIEND).

Jumat, 16 September 2011

Mengenal Rasulullah SAW

Apa makna mengenal Rasulullah SAW?
 Makna mengenal beliau adalah berimannya seorang mukallaf (seorang yang dibebani beban syari'at) dan meyakini bahwa Allah SWT telah mengutus Rasulullah SAW kepada seluruh makhluk, manusia, jin, bangsa Arab maupun non-Arab, dengan membawa petunjuk dan agama yanga benar agar beliau memenangkannya atas agama seluruhnya, walaupun kauam musyrikin tidak menyukainya. Dan (meyakini) bahwa beliau telah menyampaikan risalah, menunaikan amanah, menasihati umat, dan benar dalam segala hal yang disampaikannya dari Allah SWT.
 Allah SWT tak akan menerima keimanan seorang hamba sekalipun ia beriman kepada-Nya hingga ia beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh ajaran yang dibawanya berupa urusan dunia, barzakh, dan akhirat. Dalam hadits disebutkan, "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersakasi bahwa tak ada Tuhan kecuali Allah dan beriman kepadaku serta kepada ajaran yang aku bawa. Jika mereka melakukan hal itu, terlindungilah darah dan harta mereka dariku kecuali denagn haknya, sedangkan hisab mereka kembali kepada Allah."
  Nasab nabi yang ummi dan rasul berbangsa Arab ini adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan, dan Adnan termasuk cucu Ismail Adz-Dzabih bin Ibrahim Al-Khalil Alaihimassalam. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab sampai akhir nasab ayah beliau sebagaimana telah disebutkan.


Kapan beliau lahir?
                Rasulullah SAW lahir di Makkah, Senin 12 Rabi’ul Awwal, 50 hari sesudah Tahun Gajah menurut pendapat termasyhur. Manakala usia beliau sampai 40 tahun, turunlah Ruhul Amin (Malaikat Jibril) kepada beliau, dan Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi alam semesta.
                Setelah diangkat sebagai rasul, beliau tibbggal di Makkah selama 13 tahun, kemudian hijrah ke Madinah dan tinggal di sana selama 10 tahun. Beliau wafat di Madinah pada tahun 11 H/634 M dan dikuburkan di sana dalam usia 63 tahun.
                Beliau hidup dalam kuburnya dan bisa mendengar shalawat orang-orang yang mengucap shalawat serta salam orang-orang yang mengucpkan salam atasnya. Diriwayatkan, beliau bersabda, “Di mana pun kamu berada, ucapkanlah shalawat atasku, sebab shalawatmu itu sampai kepadaku.” Sabda beliau pula, “Perbanyaklah mengucap shalawat atasku pada malam yang terang dan hari yang cerah, sebab shalawatmu itu akan diperlihatkan kepadaku.” Beliau juga bersabda, “Tak ada seorangpun mengucapkan salam atasku kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku membalas salam atasnya.”
                Berapa anak dan istri Rasulullah SAW?
                Anak beliau ada tuuh orang. Tiga laki-laki, yaitu Al-Qasim, Abdullah (dipanggil At-Thayyib dan Ath-Thahir), dan Ibrahim. Mereka semua meninggal dunia sewaktu masih kecil. Empat orang lainnya adalah perempuan, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah Az-Zahra, yang paling kecil (bungsu) dan paling mulia, dan ia wafat enam bulan setelah wafatnya Nabi SAW.
                Ibunda mereka, selain Ibrahim, adalah Khadijah Al-Kubra binti Khuwalid, dan ia adalah pemimpin istri-istri Nabi dan paling dahulu masuk Islam serta paling dahulu beliau nikahi. Sedngkan istri-istri beliau yang lainnya adalah Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Saudah binti Zam’ah, Hafsah binti Umar bin Al-Khaththab, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah Hind binti Abu Umayyah, Zainab binti Jahsy, Juwairiyah binti Al-Harits Al-Khuzza’iyah, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, Shafiyyah binti Huyay, dan Mimunah binti Al-Harits Al-Hilaliyah. Semoga Allah meridhai mereka. Yang meninggal dunia di anatara mereka semasa hidup Nabi SAW adalah Khadijah binti Khuzaimah, dan saat wafat beliau meninggalkan sembilan istri lainnya.
alKisah, sumber: buku Seribu Satu Jawaban Masalah-masalah Aqidah Islam

0 komentar:

Posting Komentar