Assalamu’alaikum wr.wb.
Apa kabar sobat pembaca semua? Semoga
dalam keadaan sehat wal’afiat yaa.aamiin.... Sekadar oleh-oleh dari
perjalanan kami (Nurhidayani Aisyiyah, Rismadiani Kurnia, Arifa Ade Nurjanah,
Laeli Apriani dan Agnestasia Ramadhani Putri) selama tiga hari di Yogyakarta
dalam Sarasehan Nasional Aktivis Dakwah Kampus Indonesia 2011(Sarnas). Acara
ini diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan peserta
sekitar 1300 ADK dari Sabang sampai Merauke.
Sobat semua penasaran kan... apa saja sih kegiatan kami di sana??? Eits, sebelum cerita panjang lebar tentang kegiatan kami di sana, yuk simak suka duka kami menuju Yogyakarta.
Delegasi UPKKI |
Hingga akhirnya, sampailah di Pondok Darus Sholihat. Kami pikir, kami jadi peserta yang datang cukup awal. Tapi ternyata, di dalam pondok sudah banyak peserta yang hadir lebih awal dari kami. Setelah istirahat sejenak dan ta’aruf dengan peserta yang lain, pukul 08.00 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju tempat diselenggarakannya acara Sarnas di kampus UGM.
Sesampainya di sana kami disambut oleh panitia dan alunan nasyid dalam acara Opening Ceremony. Suasana semakin meriah ketika satu per satu perserta ADK memasuki Gedung Purna Budaya. Acara opening Ceremony ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Diawali dengan pembukaan dalam tiga bahasa (Arab, Indonesia, Inggris). Kemudian pembacaan ayat suci Al Quran (Q.S Ali ‘Imron: 102-104). Acara selanjutnya niiih, acara yang sangat berkesan. Untuk pertama kalinya kami menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama seluruh peserta Sarnas. Berlanjut ke sambutan-sambutan, antara lain:
1.
Sambutan
Ketua Panitia
Ketua panitia
menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran akhi wa ukhti fillah dari sabang
sampai merauke serta meminta maaf atas kekurangan panitia dalam memberikan
pelayanan selama berlangsungnya kegiatan. Beliau juga menyampaikan tentang tema
yang diusung dalam acara ini, yaitu “Revitalisasi Peran Lembaga Dakwah Kampus
dalam Membangun Karakter Pemuda Islam”.
2.
Sambutan
Ketua Jamaah Shalahuddin UGM
3.
Sambutan
Koordinator Pusat Komunikasi Nasional FSLDK Nasional
Beliau menyampaikan
tentang tujuan diadakannya sarnas. Pada kesempatan ini pula, kami peserta
sarasehan nasional bersama-sama mengenang peristiwa sumpah pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928 silam dengan mengikrarkan sumpah ADK pada tanggal 28 Oktober
2011 ini. Isi dari sumpah ADK “Kami ADK Nasional mengaku bertumpah darah satu,
Tanah Air penuh kemakmuran; Kami ADK Nasional mengaku berbangsa satu, bangsa
tanpa kebodohan; Kami ADK Nasional menjunjung bahasa persatuan, bahasa tanpa
kekerasan.”
4.
Sambutan
dari Pembina Jamaah Shalahuddin
5.
Sambutan
dari Direktur Kemahasiswaan UGM
Acara dilanjutkan dengan pembukaan secara simbolis dengan pemotongan pita oleh Direktur Kemahasiswaan UGM dan disambut takbir oleh seluruh peserta sarnas –Allahuakbar!!!--.
Acara masih berlanjut. Kali ini kawan-kawan JS UGM unjuk aksi dengan menampilkan permainan perkusi oleh 6 personil. Subhanallah…heboh banget. Papan, tabung, kaleng, kayu dan instrument-instrumen perkusi lainnya ditabuh bersamaan menjadi sebuah harmonisasi musik yang indah. Dimulai dengan lagu “Assalamu’alaikum”nya Opick, sampai lagu-lagu daerah dari Sabang sampai Merauke. Dahsyat! J
Selanjutnya penutupan acara
pembukaan sarasehan Nasional ADK Indonesia pada pukul 10.30 WIB. Acara pertama
sudah selesai sobat… Ada kejutan apa lagi ya di acara selanjutnya???
Berlanjut ke Stadium General.
Kami sempat bingung saat suasana yang semula tenang berubah menjadi riuh ramai.
Ada apa gerangan? Ternyata, sosok Prof.
Amien Rais memasuki ruangan. Yap, beliau adalah narasemuber dalam Stadium
General kali ini. Beliau membahas tentang hadits Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Abu Zar.
Poin pertama Barangsiapa yang bangun di pagi hari kemudian fokus perhatiannya hanya urusan dunia, maka sesungguhnya Allah tidak punya urusan dengan orang tersebut. Sebagaimana dalam Al Quran disebutkan “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…..” (QS. Al Hadiid: 20). Beliau bertanya “Kenapa orang-orang rela mengeluarkan ratusan milyar untuk mendapat kekuasaan? Kenapa di sana-sini banyak yang memakan hak-hak orang lain? Dan kenapa Indonesia menjadi kacau?” jawabannya adalah karena mereka yang hanya mengejar kekuasaan, politisi, pengusaha, dsb TIDAK MENYADARI BAHWA DUNIA INI AKAN SIRNA.
Poin kedua yang disampaikan oleh Prof. Amien Rais yaitu Barangsiapa tidak peduli dengan urusan muslim yang lain, maka dia tidak tergolong muslim. Sobat, mari kita tengok keadaan umat Islam Indonesia saat ini. Lagi-lagi pak Amien bertanya “Kenapa umat Islam Indonesia tidak tahan banting?” Jawabannya, hal ini disebabkan oleh KURANGNYA RASA PERSAUDARAAN antar Umat Islam Indonesia (UII). Beliau memberikan solusi yang sederhana dan cerdas. Kalau saja para tokoh UII bisa membuat semacam kerjasama sebagaimana posisi orchestra, maka akan terbentuk harmonisasi yang indah karena masing-masing memegang posisinya dengan tepat dan baik –Setujuuu…seorang pemain biola, jangan coba-coba memainkan flute ya. Bagaimana jadinya kalau pemain cello memainkan perkusi, atau pemain viola mencoba jadi conductor. Bisa dibayangkan bukan? Tentu tidak akan terbentuk harmonisasi dalam orchestra tsb.
Pada poin ketiga, Prof. Amien Rais menyampaikan Barangsiapa rela dengan hidup yang hina dan nista padahal tidak ada paksaan, sungguh orang tersebut bukan termasuk golonganku (Rasulullah SAW). –Apa yang sobat tangkap dari cuplikan hadits di atas? Yuk introspeksi diri. Mungkin sobat semua akan tercengang.--. Beliau kembali bertanya “Mengapa bangsa kita tetap melarat, banyak pengangguran, melimpah kebodohan, dan tidak termasuk deretan bangsa terhormat? Padahal Sumpah Pemuda sudah 83 tahun dan kemerdekaan sudah 66 tahun?”. Beliau menyebutkan bahwa akar permasalahannya adalah bangsa Indonesia kerasan dengan hidup terhina, bangsa Indonesia tenang-tenang saja dihina. Bukti dari itu semua, salah satunya pada pasal 33 UUD 1945 tentang Perekonomian Nasional. Beliau mengupas fakta yang ada, dimana hampir semua isi dari Undang-undang yang dimiliki Negara kita, baik tentang pelabuhan, pertambangan, ketenagakerjaan, dsb diperuntukkan bagi kekayaan asing dan memelaratkan Negara Indonesia sendiri –sobat, relakah kita di cap sebagai bangsa yang tenang-tenang saja dihina? Kalau tidak, mari persiapkan diri sebagai generasi pemuda yang mampu memberikan kontribusi bagi bangsa.
Pukul 11.20 WIB SG I berakhir. Untuk selanjutnya waktu sholat Jumat bagi ikhwan (dilanjutkan dengan makan siang) dan makan siang bagi akhwat (dilanjutkan dengan sholat Dzuhur).
Selesai sholat dan makan siang panitia
bagi-bagi Doorprize niiih… Bagi 10 peserta yang berhasil menjawab pertanyaan
akan mendapat voucher belanja senilai @100 ribu rupiah –Ayo serbuuu…--. Hampir
semua peserta dari Sabang sampai Merauke berebut menjawab.
Pukul 12.45 WIB Stadium General 2
dimulai. Pembicara kali ini adalah Suharna Surapranata, Pembina MITI
(Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia) sekaligus Menteri Negara Riset dan
Teknologi Indonesia (2009-2011). Tema yang dipilih yaitu Karakteristik
Intelektualitas Mahasiswa Indonesia. Beliau menyampaikan tentang pembangunan
umat yang sama dengan pembangunan bangsa. Hal yang perlu kita lakukan adalah
bagaimana melakukan proses obyektifitas untuk membawa masyarakat dalam upaya
pembangunan nasional. Upaya pembangunan
nasional ini hanya mungkin dilakukan oleh aktor yang memiliki kredibilitas,
integritas dari nilai-nilai moral. Dan tugas dari masing-masing Aktivis
Dakwah Kampus adalah membina dirinya, meningkatkan kualitas dirinya menuju
keadaan yang lebih baik. Sedangkan proses pembinaan kader untuk mencapai
tingkat kepakaran tinggi, meliputi: (1) pematangan diri, (2) pematangan
kemampuan, (3) pematangan peran, dan (4) kearifan filosofis –Buat sobat ADK,
yuk..terus perbaiki kualitas diri kita.
Ba’da sholat ashar dilanjutkan dengan Seminar Nasional Dakwah Kampus oleh Ahmad Sumiyanto, SE. MSI, penggiat FSLDK Indonesia. Sebagai pembukaan, Beliau mengutip risalah Hasan Al-Banna “Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat hal ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.
Ba’da sholat ashar dilanjutkan dengan Seminar Nasional Dakwah Kampus oleh Ahmad Sumiyanto, SE. MSI, penggiat FSLDK Indonesia. Sebagai pembukaan, Beliau mengutip risalah Hasan Al-Banna “Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat hal ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.
Dalam seminar kali ini, dibahas
tentang pemuda dan peranannya –khususnya
para mahasiswa--. Beliau pak Ahmad membeberkan rahasia kekuatan pemuda
sebagaimana terdapat pada sosok nabi Musa as yang kisahnya diabadikan dalam QS.
Al-Qashash: 26; nabi Yusuf as dalam QS. Yusuf: 55, dsb. Beliau mengemukakan kunci kekuatan pemuda adalah idealisme,
kecerdasan, dan kritisnya pemuda –hayo…sobat yang mengaku jadi pemuda (mahasiswa),
sudahkah kamu menyadari kekuatan dahsyat dalam dirimu???—. Beliau juga mengupas
tentang tiga fungsi mahasiswa, yaitu fungsi intelektual akademisi; fungsi
cadangan masa depan (iron stock); dan fungsi agen perubahan (agent of change) –So,
selamat mengoptimalkan fungsimu sobat.
Acara hari ini ditutup dengan Pentas Budaya yang menampilkan karya-karya seni ikhwan wa akhwat Jamaah Shalahuddin. Oia, sekadar pemberitahuan. Pentas budaya ini juga merupakan upaya JS UGM dalam mengembangkan dakwah melalui bidang seni . Adapun penampilan yang disuguhkan yaitu drama, nasyid, tari, deklamasi puisi, dan persembahan spesial dari Keluarga Mahasiswa Islam (KMI) ISI Yogyakarta, Djogjakarta Islamic Orchestra (JIO). Teman-teman JIO berhasil menyihir para peserta untuk tidak beranjak dari tempat duduknya. Subhanallah…semua capek dan rasa kantuk lenyap seketika saat menikmati harmonisasi musik orchestra –live- sambil makan malam ala angkringan khas Jogja J.
Acara hari ini ditutup dengan Pentas Budaya yang menampilkan karya-karya seni ikhwan wa akhwat Jamaah Shalahuddin. Oia, sekadar pemberitahuan. Pentas budaya ini juga merupakan upaya JS UGM dalam mengembangkan dakwah melalui bidang seni . Adapun penampilan yang disuguhkan yaitu drama, nasyid, tari, deklamasi puisi, dan persembahan spesial dari Keluarga Mahasiswa Islam (KMI) ISI Yogyakarta, Djogjakarta Islamic Orchestra (JIO). Teman-teman JIO berhasil menyihir para peserta untuk tidak beranjak dari tempat duduknya. Subhanallah…semua capek dan rasa kantuk lenyap seketika saat menikmati harmonisasi musik orchestra –live- sambil makan malam ala angkringan khas Jogja J.
Hari ke dua. Sabtu, 29 Oktober 2011 acara dimulai pukul 8.23 WIB dengan Seminar Humas dan Media. Pembicaranya yaitu Ananda Ismail, Produser Liputan 6 Pagi. Tema dalam seminar kali ini yaitu Dakwah Lewat Media Massa. Hmm…apa saja ya, yang perlu diperhatikan ketika kita berdakwah lewat media??? Beliau menyampaikan bahwa sebelum berdakwah lewat media massa, kita harus mendekati pengelola media terlebih dahulu. Kalau proses awal berhasil, tinggal bergabung dengan media mainstream (media nasional). Mungkin sobat semua penasaran, kenapa harus media mainstream? Karena, ada media yang berpengaruh besar dan kecil. Jadi, untuk melebarkan sayap dakwah jangan tanggung-tanggung ya sobat…pilih media mainstream, ujar Beliau. Bahkan kalau bisa nih, kita membangun media sendiri.ok?! :)
Selanjutnya, Beliau menyampaikan
siapa saja yang perlu didekati. Antara lain pemilik media, pemimpin redaksi,
redaktur pelaksana/ produser eksekutif, redaktur/ produser, reporter, dan
responden/ kontributor.
Beliau juga menyampaikan tentang
kegagalan hubungan dengan media: (1) pendekatan yang salah, (2) manfaatkan
wartawan untuk kepentingan pribadi, (3) cenderung coba mengatur, (4) tidak
memahami struktur, karakter, dan mekanisme kerja media massa, (5) tidak mampu
memilih media massa yang tepat, (6) tidak bisa memilih waktu yang tepat untuk
menyampaikan pesan, (7) tidak memahami profesi wartawan, (8) tidak menguasai
kemampuan teknis kehumasan, dan (9) tidak merawat hubungan.
Di depan sudah disampaikan
tentang hubungan dengan media, pak Ananda Ismail mengajak kita bergabung dengan
media mainstream. Gimana sih caranya bergabung dan menjadi pekerja media massa?
Butuh kualifikasi khusus, kata Beliau. Selain itu harus rela digaji over time,
terkadang minim fasilitas dan butuh rekomendasi. Apakah sobat berminat???
Selamat bergabung.. (An Laeli/ 3A)
...bersambung...
...bersambung...
Islamic Orkestra (ISI Jogja) |
2 komentar:
Artikelnya good...smga bermanfaat. aamiin.
Maju terus FSLDK, maju terus dakwah kampus! smoga Allah mudahkan langkah pelebarannya hingga ke univ.yang belum dijangkaunya.
Ternyata kawan2 FSLDK unsoed pwt juga sedang ada proyek kesana...
Kira2 ada masukkan? tentang motivasi paling beda biar birokrasi kmpus2 yang belum ada LDK'nya mau ngadain LDK sbg UKM-nya (?). katanya ada yang "wuled" gitu, mentang2 univ-nya tu UDAH BASIC-nya agama, masih di tambahi LDK. Mbok mubadzir nanti...(oh ya?)
Biasanya terkendala kurangnya semangat dakwah bagi para mahasiswa di Univ setempat
Posting Komentar